Jakarta – Meski vaksin resmi saat ini tetap efektif dalam melindungi dari varian baru COVID-19, para ahli bersiap untuk kemungkinan terburuk. Vaksin untuk varian COVID-19 disebut bisa lebih cepat dibuat.
Untuk diketahui, saat ini muncul varian baru virus Corona B117 di Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan California. Para ahli menduga varian-varian ini akan kebal sepenuhnya terhadap vaksin yang versi awal.
Food And Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat (AS) telah menerbitkan pedoman baru tentang bagaimana vaksin, tes, dan perawatan COVID-19 yang disesuaikan dengan varian baru harus diuji. Rekomendasi ini dirancang untuk menjaga proses tetap aman dan cepat, sekaligus memastikan manusia tetap berada lebih di depan dibandingkan virus.
Baca : Menristek Ungkap Kesulitan Pengembangan Vaksin di Indonesia
Dikutip dari IFL Science, Rabu (3/3/2021) pedoman tersebut menjelaskan bagaimana modifikasi vaksin resmi harus diuji, dan ini serupa dengan bagaimana vaksin flu tahunan diuji. Uji coba yang lebih kecil akan membandingkan vaksin yang diperbarui dengan awal yang diotorisasi, mengujinya pada orang yang tidak divaksinasi dan yang sebelumnya divaksinasi, dan uji coba tersebut masih harus menilai keamanan vaksin.
FDA juga menyatakan, tidak akan mengesahkan modifikasi vaksin COVID-19 tanpa studi klinis. Namun, diskusi mengenai hal itu pada akhirnya akan diperlukan.
Dalam hal pengujian, beberapa varian lebih licik dalam menghindari deteksi. Karenanya, pengujian sangat penting dalam upaya melawan pandemi.
FDA pun merekomendasikan agar pengembang pengujian mempertimbangkan potensi mutasi genetik virus dalam merancang pengujian. Produsen vaksin juga harus memiliki pemantauan rutin terhadap produk mereka untuk memastikan vaksin buatannya terus bekerja sebaik mungkin.
Untuk perawatan, pedoman baru membahas seberapa banyak yang kita ketahui tentang SARS-CoV-2 sekarang dan berbagai variasi virus yang telah muncul di seluruh dunia.
“FDA berkomitmen untuk mengidentifikasi cara-cara yang efisien untuk memodifikasi produk medis yang ada dalam rencana atau telah diizinkan untuk penggunaan darurat guna mengatasi varian yang muncul. Kami tahu negara ini sangat ingin kembali ke kondisi normal baru dan munculnya varian virus menimbulkan kekhawatiran baru tentang kinerja produk ini,” kata Penjabat Komisaris FDA Janet Woodcock, MD.
Ditambahkannya, dengan mengeluarkan panduan ini, mereka ingin publik AS mengetahui bahwa semua pihak mengerahkan apa saja untuk melawan pandemi, termasuk putar otak saat virus beradaptasi.
“Kita perlu mempersenjatai penyedia layanan kesehatan dengan diagnosis, terapi, dan upaya terbaik yang tersedia untuk melawan virus ini. Kami tetap berkomitmen untuk membawa produk penyelamat hidup ini ke garis depan,” tutupnya.
(rns/fay)