Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menegaskan komitmen Korlantas Polri dalam memperkuat revitalisasi pelayanan publik serta meningkatkan keselamatan berlalu lintas di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menghadirkan pelayanan lalu lintas yang modern, humanis, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat.
“Mendasari perintah Bapak Kapolri, Korlantas Polri terus merevitalisasi pelayanan publik. Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Direktorat Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) yang telah menampilkan program-program nyata di lapangan,” ujar Irjen Agus pada Senin (10/11/2025).
Salah satu fokus utama Korlantas adalah program Polantas Menyapa di bidang Keamanan dan Keselamatan (Kamsel). Program ini mencakup kegiatan edukatif seperti Polisi Cilik (Pocil), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), dan pengembangan Indonesia Safety Driving Center (ISDC) sebagai pusat pelatihan dan pembinaan keselamatan berkendara.
“Di bidang Kamsel, kita punya Pocil, PKS, dan ISDC. Saya bermimpi ISDC Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Ini target yang harus kita wujudkan bersama,” tegas Irjen Agus.
Menurutnya, revitalisasi ISDC sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan keselamatan lalu lintas, pendidikan pengemudi, serta edukasi masyarakat. Ia menargetkan fasilitas ini menjadi pusat rujukan nasional bahkan internasional.
“Kita rumuskan bersama sarana dan prasarana yang harus dilengkapi agar ISDC bisa menjadi contoh. Bahkan, saya berharap negara-negara tetangga bisa belajar di Indonesia,” jelasnya.
Selain ISDC pusat, Kakorlantas juga menyiapkan Safety Driving Center (SDC) di berbagai wilayah sebagai perpanjangan tangan ISDC yang akan memperluas jangkauan pembinaan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di daerah.
“Saya minta Pak Dirkamsel memastikan revitalisasi ISDC berjalan maksimal. ISDC dan SDC berfungsi sebagai pusat pendidikan keselamatan, pelatihan pengemudi, dan edukasi masyarakat,” ungkap Irjen Agus.
Program Polantas Menyapa dan pengumpulan data Kamsel juga akan digunakan sebagai dasar analisis dan evaluasi strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kakorlantas mendorong pendekatan edukatif dalam penegakan hukum melalui program ini, bukan hanya penindakan.
Personel diminta mengedepankan komunikasi dan pembinaan kepada pelanggar agar kesadaran berlalu lintas tumbuh dari pemahaman, bukan ketakutan.
“Program Polantas Menyapa harus menjadi cerminan kita sebagai polisi lalu lintas. Sikap ramah dan komunikatif adalah wajah sejati Polantas di mata masyarakat,” jelasnya.
Irjen Agus juga mengapresiasi Direktorat Lalu Lintas yang mendukung revitalisasi ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan digitalisasi layanan Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor (Regident). Saat ini, penegakan hukum sudah dilakukan 95 persen berbasis ETLE dan hanya 5 persen secara manual sebagai bukti transformasi menuju sistem yang transparan dan modern.
Program Polantas Menyapa mendapat respon positif dari publik. Berdasarkan analisis media, 100 persen tanggapan masyarakat terhadap program ini menunjukkan apresiasi dan meningkatnya kepercayaan terhadap jajaran Polantas.
“Saya ucapkan terima kasih, hasil analisa media menunjukkan Polantas Menyapa mendapat 100 persen tanggapan positif. Ini bukti masyarakat mulai percaya,” ungkap Irjen Agus.
Selain itu, Kapolri juga memberikan perhatian besar terhadap program tersebut dengan menekankan pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara Polantas dan komunitas, termasuk para pengemudi ojek online.








