Jakarta –
Amien Rais dkk, yang menamakan diri Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI, menyinggung janji-janji calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo di DPR semalam. Amien Rais meminta Komjen Sigit menepati kata-katanya.
“Kalau tadi malam saya lihat Pak Listyo Sigit Prabowo itu omongannya kan merdu, mudah-mudahan. Saya termasuk yang pernah mengatakan mudah-mudahan bukan dia, tapi sudah jadi kenyataan, ya nggak apa-apa,” kata Amien Rais dalam konferensi pers TP3 di Hotel Atlet Century, Kamis (21/1/2021).
Amien Rais berharap Listyo Sigit Prabowo menepati semua ucapannya saat uji kelayakan calon Kapolri. Amien menanti Listyo Sigit mewujudkan semua janjinya.
“Tetapi kalau Pak Kapolri yang sekarang ini itu betul-betul bisa menegakkan apa yang dibicarakan itu, itu luar biasa. Walaupun ada tokoh HAM yang mengatakan ya dia meragukan, barangkali itu hanya uji kelayakan terus omongnya bagus, nanti praktiknya gimana, itu kita lihat lagi,” kata pendiri Partai Ummat itu.
“Kami sesungguhnya tetap punya hak untuk membuat tim pencari fakta independen, tetapi kita saking hati-hatinya ya kita buat TP3 6 Laskar FPI,” sebut Amien Rais.
Amien Rais menanti wajah baru Polri seperti visi Komjen Listyo Sigit. Amien berharap Kapolri baru nantinya bisa lebih mengayomi.
Dalam uji kelayakan Kapolri, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah menyitir data KontraS terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sepanjang 2019-2020. Dimyati juga bertanya kepada calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengenai insiden Km 50 yang menewaskan laskar FPI.
Dimyati mengatakan selama ini banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai peristiwa Km 50. Menurut Dimyati, masyarakat heran mengapa pelanggaran protokol kesehatan membuat enam orang meninggal dunia.
“Terus terang kami sebagai salah satu anggota Komisi III, yang menjadi mitra Polri, selama ini banyak dimintai penjelasan oleh masyarakat soal isu-isu demikian, misalkan kenapa penanganan demo kok represif, kenapa pelanggaran prokes sampai dibuntuti, kenapa pelanggaran prokes sampai membuat 6 nyawa melayang. Kami sendiri pun selama ini mengalami kesulitan untuk memberikan berbagai penjelasan kepada masyarakat,” sebut Dimyati.
Komjen Listyo Sigit Prabowo menjawab pertanyaan Dimyati. Dia menegaskan akan menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM.
“Terkait masalah extrajudicial killing yang direkomendasikan Komnas HAM, kami dalam posisi sikap mematuhi dan menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas, tentunya akan kita ikuti,” ujar dia.
“Namun protokol kesehatan itu harus tetap kita tegakkan karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi bagaimana supaya masyarakat tetap bisa kita jaga, kita lihat angkanya sudah di atas 14 ribu, barangkali 13-14 ribu,” imbuh Sigit.
(gbr/tor)