Solo –
Pemerintah memprioritaskan para tenaga kesehatan (nakes) untuk mendapat vaksin pertama. Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyarankan para pelaku usaha menjadi prioritas vaksin virus Corona setelah nakes untuk mendongkrak ekonomi.
Hal tersebut dianggap sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menyeimbangkan kesehatan dengan perekonomian. Dia berharap perekonomian akan lebih cepat tumbuh jika pelaku usaha dijamin kesehatannya.
“Memang nakes harus jadi yang pertama karena rentan terpapar COVID-19. Baru yang kedua mestinya dunia usaha karena untuk menggenjot perekonomian,” kata Lukman Hakim saat dihubungi wartawan, Selasa (12/1/2021).
Lukman menyebut pelaku usaha juga rentan terpapar COVID-19, seperti para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang pasar. Terlebih, sektor tersebut selalu beroperasi setiap hari.
“Mereka ini tidak ada liburnya, dan mereka terbukti penting. Buktinya kemarin pedagang kuliner di Solo protes aturan tutup pukul 19.00 WIB, tapi akhirnya dibatalkan kan?” ujarnya.
Menurutnya pelaku usaha harus diprioritaskan dari TNI-Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN). Apalagi ASN saat ini bisa bekerja dari rumah.
“Menurut saya pelaku usaha harus lebih didahulukan dari aparat keamanan. Apalagi ASN kan sekarang bisa WFH (work from home), seperti saya kan WFH,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof Reviono SpP (K). Reviono mengatakan nakes harus menjadi prioritas pertama, dan vaksin harus diprioritaskan untuk kalangan usia produktif.
“Prioritas pertama tentu nakes, yang jelas kelompok yang rentan terpapar. Namun prioritas sebaiknya untuk usia produktif dulu, karena mereka cepat untuk membentuk antibodi,” kata Reviono saat dihubungi wartawan.
Reviono menyebut kelompok lansia sebenarnya bisa masuk prioritas selanjutnya. Sebab, kelompok lansia ini mobilitasnya rendah.
“Kalau lansia kan pembentukan antibodinya tidak bisa cepat, dan mereka mobilitasnya rendah, biasanya di rumah saja. Kalau orang sekitarnya sudah divaksin, tentu akan melindungi lansia,” pungkasnya.
Tonton video ‘Menkes: 8 Provinsi Belum Terima Vaksin Covid-19’:
(ams/sip)