Jakarta –
Tim auditor Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyelesaikan audit lapangan mengenai vaksin virus Corona (COVID-19) Sinovac. Komisi Fatwa MUI akan menggelar rapat pleno untuk membahas fatwa halal vaksin Corona Sinovac esok hari.
“Insyaallah besok rapat pleno Komisi Fatwa untuk pembahasan vaksin Sinovac,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Ni’am Sholeh kepada detikcom, Kamis (7/1/2021).
Audit lapangan vaksin ini dilakukan MUI mulai dari perusahaan Sinovac di Beijing, China, hingga yang berada di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Asrorun memastikan rapat pleno terkait vaksin Sinovac sudah terjadwal.
“Tim auditor sudah menuntaskan laporan auditing-nya. Setelah itu kami menjadwalkan untuk rapat pleno Komisi Fatwa untuk pembahasan aspek syar’i-nya. Sudah terjadwal Jumat besok. Surat undangan baru saya tanda tangani,” terang Asrorun.
Untuk diketahui, sudah ada 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac dalam bentuk jadi yang tiba di Indonesia. Minggu depan, rencananya ada 15 juta bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia. Demikian dikatakan Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah. Dari 3 juta dosis vaksin ini, 700 ribu di antaranya sudah dikirim ke daerah-daerah.
“Dua hari lalu telah kita kirim vaksin ke 34 provinsi tahapan pertama baru dikirim 700 ribu ke daerah-daerah. Tapi stok kita akan ada 3 juta, baru dikirim ke daerah 700 ribu. Nanti akan dikirim lagi berikutnya, akan dikirim lagi berikutnya. Insyaallah minggu depan juga akan ada datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk baku, bahan baku, bulk, yang akan diproduksi oleh Bio Farma,” ujar Jokowi, yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1).
Vaksinasi COVID-19 akan dimulai hari Rabu (13/1) secara serempak di 34 provinsi. Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh akan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(zak/gbr)