Bandung –
Eks Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat Ahmad Nahrowi mendesak agar kasus penembakan enam anggota laskar yang mengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) diusut tuntas. Menurutnya pengusutan kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan pelarangan semua kegiatan FPI oleh pemerintah.
“Itu semua tinggal melihat, terus pantau bagaimana apa yang dilaksanakan (tim) pencari fakta demi tegaknya keadilan bagi semuanya, agar jelas terang benderang kalau ternyata diabaikan, nantinya bisa mengakibatkan hilangnya kepercayaan terhadap penegak hukum,” ujar Nahrowi saat dihubungi detikcom, Senin (4/1/2021).
Peristiwa kontak tembak terjadi antara polisi dan pengikut pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 terjadi pada Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Enam orang dikabarkan meninggal dunia dan empat orang lainnya melarikan diri saat kejadian itu.
“Mari kita perhatikan bersama, kami tetap terus berusaha mengusut sampai tuntas pembantaian enam warga sipil pengawal IBHRS (Rizieq Shihab) di KM 50 Karawang Timur, ini adalah PR bersama bekerja keras sampai tegak keadilan, tidak putus dengan isu-isu apapun karena ini menyangkut hak asai manusia,” tuturnya.
Untuk menyelidiki kasus ini, tak hanya polisi, namun juga Komnas HAM RI turun untuk melakukan rekonstruksi dan investigasi. Komnas HAM masih menyelidiki kasus tewasnya enam pengikut Habib Rizieq di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Hasil investigasi keluar dalam dua pekan lagi.
“Maksimal dua minggu. Kesimpulan dan laporan lengkap seluruh peristiwa akan disampaikan dalam waktu 2 minggu,” kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung melalui pesan singkat, Sabtu (2/1/2021).
Di samping itu, hasil uji balistik insiden Km 50 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan pengikut Habib Rizieq sudah keluar. Hasil akan disampaikan berbarengan dengan keseluruhan investigasi.
“Hasilnya sudah keluar (uji balistik temuan). Hanya kesimpulan uji balistiknya belum bisa disampaikan ke publik terlebih dahulu karena harus dirangkaikan dengan peristiwa atau petunjuk lain terlebih dahulu,” ujar Beka.
Komnas HAM menyampaikan hasil uji balistik dari temuan tersebut juga sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri. Nantinya hasil investigasi secara keseluruhan akan disampaikan kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dan Presiden Jokowi sebelum diumumkan ke publik.
“Sudah laporan secara keseluruhan (ke Bareskrim Polri). Akan kami sampaikan kepada Presiden dan Kapolri,” ujar Beka.
(yum/mso)