ArahNegeri.com – Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama. Kabar ini disambut dengan sukacita oleh warga di Gaza dan Israel, yang merayakan momen tersebut di jalan-jalan. Di Gaza, banyak warga terlihat turun ke jalan-jalan di kawasan Deir al-Balah, sementara pemandangan serupa juga terlihat di Tel Aviv, ibu kota Israel.
Seorang pria di Gaza mengungkapkan perasaannya yang campur aduk, mengaku “syok karena senang” dengan kesepakatan tersebut. Di Tel Aviv, seorang wanita berharap agar setiap warga Israel yang masih disandera oleh Hamas dapat segera kembali ke rumah mereka.
Pada tahap awal gencatan senjata, Israel dan Hamas sepakat untuk membebaskan 33 sandera, sebuah langkah pertama dalam pembebasan yang lebih luas. Presiden Amerika Serikat Joe Biden turut mengonfirmasi kesepakatan ini dan menekankan bahwa gencatan senjata ini mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza serta pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyambut baik kesepakatan tersebut, yang dinilai akan meringankan penderitaan yang ditimbulkan oleh konflik ini. Guterres juga menegaskan komitmen PBB untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Namun, meski gencatan senjata telah disepakati, ketegangan masih ada. Pada Rabu (15/1), serangan udara Israel kembali menewaskan lebih dari 20 orang di Gaza, menurut laporan badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyambut positif kesepakatan tersebut dan mengungkapkan bahwa organisasinya siap untuk meningkatkan bantuan ke wilayah yang terdampak. “Perdamaian adalah obat terbaik,” tegasnya.
Sejak serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang Israel dan membawa 251 orang sebagai sandera, Israel melakukan serangan balasan besar di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 46.000 warga Palestina tewas. Seiring dengan perjanjian gencatan senjata ini, upaya untuk membebaskan sandera terus berlangsung, meskipun masih ada ketegangan dan ketidakpastian mengenai penyelesaian jangka panjang.
Baca Juga : Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Tanzania dari Perdagangan hingga Kesehatan