ArahNegeri.com – Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait bantuan yang diberikan kepada menantunya untuk mendapatkan posisi strategis di sebuah maskapai penerbangan.
Status tersangka Moon terungkap dalam surat penggeledahan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan Tinggi Korea Selatan pada 30 Agustus. Penggeledahan tersebut dilakukan di kediaman putri Moon, Moon Da-hye.
Penggeledahan dan penyelidikan yang melibatkan Moon ditangani oleh Divisi Kriminal 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju.
Kasus ini bermula dari mantan menantu Moon, yang disebut dengan nama Seo, mendapatkan pekerjaan di maskapai penerbangan Eastar Jet, yang didirikan oleh Lee Sang-jik, sebagaimana dikutip oleh Straits Times.
Banyak pihak menduga bahwa pekerjaan tersebut adalah imbalan atas pengaturan penunjukan Lee ke posisi penting di pemerintahan.
Pihak berwenang Korea Selatan kemudian menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara pekerjaan yang diberikan kepada Seo dan penunjukan Lee Sang-jik sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea, atau Kosme.
Penggerebekan di rumah anak Moon juga dilakukan setelah adanya laporan terkait perekrutan Seo di Eastar Jet pada tahun 2020. Seo sendiri kini telah bercerai dengan Da-hye.
Pada September 2020 dan April 2021, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang saat itu menjadi oposisi, serta kelompok sipil Justice People di Seoul, mengajukan empat pengaduan dengan tuduhan adanya hubungan timbal balik antara Lee dan Seo.
PPP juga mengajukan pengaduan korupsi kepada jaksa penuntut umum terkait penunjukan Seo sebagai direktur eksekutif di Eastar Jet.
Maskapai tersebut didirikan oleh Lee, yang merupakan anggota parlemen dua periode dari Partai Demokrat yang berkuasa saat itu. Lee juga dikenal sebagai pendiri maskapai penerbangan berbiaya rendah Korea Selatan, Eastar Jet.
Lee diangkat menjadi presiden Kosme pada Maret 2018, hanya beberapa bulan sebelum Seo bergabung dengan unit Eastar di Thailand pada Juli tahun yang sama. Saat itu, Moon Jae-in masih menjabat sebagai presiden.
Namun, pengalaman minim Seo serta kesulitan finansial yang dialami perusahaan menimbulkan kecurigaan tentang keterlibatan kantor kepresidenan dalam penunjukan Lee.
Jaksa menduga bahwa penunjukan Lee mungkin telah diputuskan selama pertemuan informal antara para sekretaris presiden pada akhir tahun 2017.
Menurut dokumen tuntutan pengadilan, Moon dan istrinya telah memberikan dukungan finansial kepada keluarga putri mereka selama beberapa waktu. Namun, dukungan tersebut berhenti setelah Seo mulai bekerja di Eastar Jet.
Jika dukungan itu dihentikan setelah Seo mendapatkan pekerjaan, termasuk gaji dan perumahan yang disediakan untuknya, hal ini dapat dianggap sebagai bentuk suap kepada Moon.
Jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total 223 juta won atau sekitar Rp2,5 miliar dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 dan April 2020.
Oleh karena itu, jaksa menyebut dalam surat perintah penggeledahan bahwa Moon diduga menerima jumlah tersebut sebagai suap dari Lee.
Seo telah diperiksa sebanyak tiga kali pada tahun 2024 sebagai saksi, namun dia secara konsisten memilih untuk tetap diam.
Baca Juga : Jadwal Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024: Catat Tanggalnya!
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari ArahNegeri.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.