Arahngeri.com – Petenis Serbia, Novak Djokovic, berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Carlos Alcaraz (Spanyol) pada laga final tenis tunggal putra Olimpiade Paris 2024.
Dalam pertandingan final di Lapangan Philippe-Chatrier, Stadion Roland-Garros, Minggu (4/8/2024), Djokovic mengalahkan Alcaraz dengan skor 7-6 (7-3) 7-6 (7-2), di hadapan penonton di Paris.
Dikutip dari BBC Sport, Djokovic, yang telah memenangi 24 gelar Grand Slam sepanjang kariernya, akhirnya meraih medali emas Olimpiade pada kesempatan kelimanya.
Setelah memeluk Alcaraz usai laga, Djokovic menangis dan berlutut di tengah lapangan, mengangkat tangannya ke atas menghadap langit.
Ia kemudian mengibarkan bendera Serbia dan naik ke tribune untuk merayakan kemenangan bersama keluarga dan tim pendukungnya.
“Semua yang saya rasakan saat menang melampaui apa yang saya kira atau harapkan,” kata Djokovic.
“Berada di lapangan itu, dengan bendera Serbia berkibar, menyanyikan lagu kebangsaan Serbia, dan medali emas di leher, saya rasa tidak ada yang dapat mengalahkan itu dalam olahraga profesional,” tambahnya.
“Itu jelas merupakan pencapaian olahraga terbesar yang pernah saya raih,” ucap Djokovic, yang kini berusia 37 tahun.
Alcaraz, 21 tahun, juga menangis usai pertandingan, tetapi ia pulang dengan kepala tegak, membawa medali perak pada debut Olimpiadenya.
Momen ini sangat berarti bagi Djokovic, mengingat semua gelar Grand Slam, Masters 1.000, dan turnamen ATP yang telah dimenangkannya.
Baca Juga : Lianne Tan Pebulutangkis Belgia Viral di Olimpiade Paris 2024
Keluarganya menyaksikan dari tribune, membawa bendera Serbia, dengan putrinya, Tara, membawa tanda bertuliskan, “Ayah adalah yang terbaik”.
Djokovic berbicara tentang Olimpiade sebagai puncak olahraga. Emosi mewakili negaranya telah memengaruhinya dalam empat Olimpiade terakhir yang diikutinya.
Ia memenangkan perunggu di Beijing pada 2008, finis keempat di London 2012, menderita kekalahan awal yang emosional di Rio pada 2016, dan kalah dalam perebutan medali perunggu di Tokyo tiga tahun lalu.
Namun, Djokovic tidak kehilangan satu set pun di Paris dan fokus sejak awal, bertekad untuk meraih satu hadiah yang telah lama luput darinya.
Setelah itu, dia mendapat pertanyaan apakah keberhasilan meraih emas Olimpiade, yang melengkapi prestasi kariernya, menandai akhir petualangannya di tenis.
Dia mengaku belum memikirkan masa depan, hanya ingin gembira dan bahagia untuk saat ini.
“Ya, itu selesai karena saya menyelesaikan semua prestasi dengan medali emas ini, tetapi saya mencintai olahraga ini. Saya tidak bermain hanya untuk memenangi turnamen,” tuturnya.
“Saya tidak tahu tentang masa depan, saya benar-benar ingin berada di masa sekarang untuk merayakannya,” ucap Djokovic.
“Itu adalah perjalanan yang panjang, bertahun-tahun bermimpi untuk meraih medali emas. Jadi, sekarang ini tentang kebahagiaan, kegembiraan, dan perayaan,” tuturnya.
Baca Juga : KONI Ambon Garap Ide Cabang Olahraga Didanai Swasta dan BUMN
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari ArahNegeri.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.