Site icon Arah Tujuan Negeri

Erupsi Lewotobi NTT: Polisi Terapkan Sistem Buka Tutup Trans Flores

Arahnegeri.com – Kepolisian Resor Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menerapkan sistem pengaturan lalu lintas di jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere Kabupaten Sikka dengan Larantuka Flores Timur sebagai dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini berstatus awas.

“Iya benar sejak kemarin sistem buka tutup sudah kami terapkan akibat erupsi Gunung Lewotobi demi keselamatan para pengendara bermotor,” kata Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita dari Larantuka, Flores Timur, dikutip Kamis, 11 Januari.

Pernyataan ini dilontarkan dalam konteks upaya kepolisian setempat untuk memastikan tidak ada korban jiwa selama berlangsungnya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Petugas juga telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara bermotor, termasuk roda empat dan dua, jika kondisi di jalan utama tidak memungkinkan.

Nyoman Putra, perwakilan kepolisian, menjelaskan bahwa kebijakan buka tutup jalan Trans Flores tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait erupsi tersebut. Rekomendasi ini diberikan setelah status gunung meningkat dari siaga menjadi awas, dengan larangan aktivitas di dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere dan Larantuka harus melalui zona merah yang berada dalam radius empat kilometer dari Gunung Lewotobi.

Baca Juga : Gempa Terkini BMKG: M5,2 Goncangkan Kupang dan Sebagian NTT

“Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura yang menjadi jalan Trans Flores merupakan jalur zona merah, sehingga jalur tersebut diberlakukan sistem buka tutup,” ujar dia.

Pada Rabu (10/1) yang lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan kepada penduduk Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk segera meninggalkan atau kosongkan wilayah tersebut. Imbauan ini disampaikan setelah Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan status dari level III atau Siaga menjadi level IV atau Awas.

“Untuk saat ini satu desa sektoral barat laut-utara itu harus dikosongkan. Dari peta KRB itu Desa Dulipali,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosep.

PVMBG melaporkan bahwa status gunung mengalami peningkatan sejak Selasa pukul 23.00 WITA. Secara visual, dalam rentang 1-9 Januari 2024, terdeteksi aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang menunjukkan pertumbuhan tinggi kolom erupsi mencapai maksimum 1.500 meter dari pusat erupsi yang terletak di sebelah barat laut-utara kawah.

Selain itu, terpantau adanya sinar api dan pelemparan material pijar di puncak gunung, serta aliran lava mengarah ke barat laut-utara dari puncaknya. Selanjutnya, tremor yang berlangsung terus-menerus mengalami peningkatan amplitudo, menandakan adanya peningkatan energi erupsi.

Baca Juga : Potensi Cuaca Yang Akan Terjadi Hari Ini di Jabodetabek Menurut BMKG

Dapatkan informasi terupdate berita dari kami. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media arahnegeri lainnya.

Exit mobile version