Jakarta, Arahnegeri.com – Raksasa firma akuntansi Deloitte berencana memangkas lebih dari 800 posisi pekerjaan di Inggris. Perusahaan mengusulkan beberapa restrukturisasi yang ditargetkan yang bakal menyebabkan pengurangan sebanyak 3% dari 27.000 tenaga kerjanya di Inggris.
Hal ini diungkapkan sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada hari Rabu (13/9/2023) waktu setempat.
Langkah ini dilakukan ketika Deloitte yang berencana untuk fokus pada pemotongan biaya. Hal ini karena adanya perlambatan kinerja pada paruh kedua tahun ini, yakni di saat para klien sedang lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka.
Tidak hanya kantor di Inggris, sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa Deloitte yang merupakan satu dari antara “big four” itu akan memangkas sekitar 1.200 pekerjaan atau 1,5% dari tenaga kerjanya di AS. Hal ini disusul dengan pengumuman salah satu dari “big four” lainnya, KPMG, yang akan memberhentikan 5% tenaga kerjanya pada bulan Juni.
Seperti diketahui, Deloitte, KPMG, EY dan PricewaterhouseCoopers (PwC) merupakan “big four” firma akuntansi.
Deloitte pun memiliki kantor yang tersebar di 150 negara. Di Indonesia sendiri, Deloitte memiliki kantor di Jakarta dan Surabaya.
Tidak hanya firma akuntansi itu, sejumlah perusahaan telah mengurangi jumlah tenaga kerjanya dalam beberapa waktu terakhir untuk mengantisipasi kemungkinan perlambatan ekonomi di akhir tahun.
Sebelumnya,raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Citigroup mengumumkan keputusan untuk reorganisasi perusahaan pada hari Rabu (13/9/2023) waktu setempat. CEO Citigroup Jane Fraser mengatakan langkah tersebut akan mengurangi lapisan manajemen dan mempercepat pengambilan keputusan.
Baca Juga : Menteri PPN Kepala Bappenas Tekankan Revisi UU IKN : Ada Jaminan Keberlanjutan
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari arahnegeri.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.