Arah Negeri – Ekonomi digital akan terus tumbuh dan berkembang. Fasilitasi perdagangan digital yang dimungkinkan oleh digitalisasi juga dapat membantu memperluas akses pasar, mengurangi biaya perdagangan, dan meningkatkan peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terhubung dengan pasar global. Untuk itu, kebijakan perdagangan digital harus didesain inklusif dan responsif terhadap masyarakat luas.
Demikian disampaikan Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, pada KTT T20 Indonesia 2022 yang digelar secara beragam, Senin (9 Mei). T20 Indonesia Summit 2022 mengusung tema “The Future of Digital Trade Policy and Governance: Driving Digital Trade and Economic Growth”.
“Kita harus membangun kebijakan perdagangan digital dengan mempertimbangkan kondisi dan kepentingan nasional. Untuk itu, kebijakan perdagangan digital yang kita bangun harus inklusif dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup manusia,” kata Djatmiko.
Oleh karena itu, lanjut Djatmiko, kebijakan yang dikembangkan bersama harus dikalibrasi agar sesuai dengan agenda kita yang lebih besar. Selanjutnya, kebijakan perdagangan digital harus tetap dijaga agar selalu adaptable agar dapat bertahan dalam segala keadaan.
“Kami juga percaya bahwa pendekatan kita terhadap kebijakan perdagangan digital haruslah berpusat pada kepentingan masyarakat luas,” kata Djatmiko.
Djatmiko menambahkan, Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri (TIIWG) G20 memahami berbagai peluang yang dihadirkan transformasi digital untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. TIIWG juga mendorong pentingnya kebijakan perdagangan digital yang suportif dan kolaboratif untuk dapat mengelola potensi risiko dan tantangan yang muncul seiring kemajuan teknologi digital.
Sejumlah langkah disampaikan Djatmiko untuk menciptakan kebijakan perdagangan digital yang suportif dan kolaboratif, antara lain dengan memperkuat upaya kolektif anggota G20 untuk menjembatani kesenjangan digital, terus memperkuat infrastruktur digital yang meningkatkan konektivitas melalui kemitraan lembaga publik dengan swasta, membangun kerangka kerja regulasi untuk meningkatkan kepercayaan bisnis dan kepercayaan konsumen, serta meningkatkan kerja sama di bidang keamanan digital, kecakapan digital, dan literasi digital.
“Kami juga percaya bahwa kerja sama internasional serta kolaborasi, baik di dalam G20 sendiri maupun dengan pihak-pihak di luar G20, akan membantu dunia mendapatkan manfaat dari perdagangan digital dan transformasi digital yang saat ini sedang terjadi. Upaya ini penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menciptakan peluang bagi kelompok rentan untuk ikut terlibat dalam ekonomi digital,” tutur Djatmiko.
Baca Juga : Jadwal Timnas Indonesia vs Selangor di MNC International Futsal Cup