Pati – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan vaksinasi virus Corona gelombang kedua di Jateng akan rampung pada pekan ini. Sehingga pelaksanaannya berlangsung dalam waktu lima hari sejak Senin (22/2) kemarin.
“Target tuntas 5 hari, kalau yang ini ya yang page kedua ini lima hari. Kurang lebih Jumat (26/2) lah sudah mudah mudahan tuntas,” ujar Ganjar kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSUD dr Soewondo Pati, Selasa (23/2/2021).
Ganjar menyebut dari target 1.000 orang dalam pelaksanaan vaksinasi Corona di Pemprov Jateng kemarin, terealisasi hingga 1.700 orang. Hal itu, menurutnya membuktikan antusias masyarakat yang cukup tinggi pada vaksinasi COVID-19.
Baca juga : Satgas Bicara Vaksin Nusantara, Ini Tahapan yang Harus Dilalui
“Bagus kemarin yang provinsi target 1.000 bisa 1.700-an. Kalau kapasitasnya masih ada, orangnya masih banyak, digenjot saja. Mudah-mudahan ini bisa meyakinkan publik dan hasilnya bagus,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar bicara soal proyeksi awal Pemprov Jateng melaksanakan vaksinasi terhadap masyarakat pasar, baik pedagang maupun pembeli, diawali di Solo sebagai percontohan. Namun rencana itu ternyata sudah lebih dulu dilakukan di Pati.
“Lha ini malah Pati ndisiki. Nah ini mudah-mudahan masyarakat sudah mulai dilibatkan dan mereka bisa bercerita kepada temannya, bahwa divaksin itu penting untuk menyelamatkan diri dan yang lain-lain,” urai Ganjar.
Bupati Pati Haryanto menambahkan wilayahnya menerima 5.000 vial vaksin Corona pada vaksinasi gelombang kedua bagi pelayan masyarakat. Seperti ASN, TNI, Polri, wartawan dan masyarakat pasar.
“5.000 kita bagi dengan pelayan publik SKPD kemudian TNI, Polri, kemudian juga yang rentan yaitu di antaranya ada pasar kemudian teman-teman media tadi juga. Juga nanti tokoh-tokoh masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kabupaten Pati saat ini sudah menurun drastis. Hanya tersisa sebanyak 11 orang pasien Corona yang dirawat di RSUD Soewondo Pati, dan ada 30 orang pasien Corona menjalani isolasi mandiri.
“Saat ini memang kita lihat di Rumah Sakit Soewondo juga yang rawat itu tinggal 11, yang isolasi tinggal 30. Saya cek di rumah sakit KSH juga berkurang. Jadi di Jawa Tengah saat ini tidak ada yang zona merah tapi yang ada adalah zona oranye, termasuk Pati,” pungkasnya.
(Arif Syaefudin/ams)