Tasikmalaya –
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan 153 ribu tenaga kesehatan (nakes) di 27 kabupaten/kota divaksinasi COVID-19 tahap pertama dalam satu bulan ini. Sejauh ini, ia mengatakan distribusi vaksin lancar meski masih harus ada evaluasi bagi calon penerima vaksin yang tak hadir.
“Tenaga kesehatan itu 153 ribu, itu target kita dalam satu bulan ini untuk penyuntikan vaksin kepada 153 ribu (nakes) di 27 kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Tasikmalaya saat live streaming yang disiarkan Humas Pemprov Jabar, Rabu (20/1/2021).
Menurut Emil, distribusi vaksin dari gudang di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar ke gudang-gudang penyimpanan di kabupaten/kota sejauh ini tidak ada kendala. “Kita perbaiki adalah adanya ketidakhadiran yang sudah diwajibkan datang tapi tidak hadir (untuk divaksinasi),” katanya.
“Saya minta kepada pemerintah pusat untuk membagikan datanya. Kalau tidak datang, setidaknya bisa kami lacak, atau H-1 bisa kita ingatkan supaya jatah (kesempatan) yang mahal ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tutur Emil.
Sekadar diketahui, 125 nakes di Kabupaten Bandung Barat batal melaksanakan vaksinasi COVID-19. Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan KBB Mulyana mengatakan dari 125 nakes tersebut 53 orang tidak datang dengan berbagai alasan, sementara 72 orang sisanya ternyata komorbid dan penyintas COVID-19.
“Ada sebanyak 125 yang ditunda maupun batal pelaksanaan vaksinasinya, misalnya 53 tidak datang karena beralasan jauh jadi ditunda. Lalu 72 orang punya komorbid dan penyintas, untuk penyintas tidak perlu divaksinasi lagi,” kata Mulyana saat dihubungi detikcom, Rabu (20/1/2021).
Sementara di Kota Bandung, 249 nakes calon penerima vaksin tak lolos penyaringan kesehatan. “Nakes itu, jumlah sasarannya total sampai dengan 18 Januari ada 2.776. Jumlah cakupannya yang divasinasi ada 2.449, artinya pencapaiannya 88,2 persen,” kata Sekda Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Selasa (19/1).
Ema mengungkapkan tidak semua nakes bisa divaksin. “Kenapa tidak sesuai dengan target, karena ada yang tidak lolos screening. Jumlahnya 249 orang,” kata Ema.
(yum/bbn)