Jakarta –
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan semua pihak akan potensi penyimpangan pada program vaksinasi COVID-19. KPK menyatakan, potensi penyimpangan tidak hanya saat pengadaan namun juga pada distribusi.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan vaksin Corona dibutuhkan banyak orang dan banyak negara berebut mendapatkannya. Menurutnya, harga vaksin mudah dikontrol.
“Vaksin misalnya Sinovac, kalau ditahan dijual berapa sih, karena yang mau beli vaksin Sinovac banyak negara dan berebut itu mudah sekali dikontrol harganya,” katanya, Jumat (8/1/2020).
“Tapi penyimpangan tidak hanya terjadi pada saat pengadaan, ini malah kami melihat mungkin penyimpangan nanti justru distribusi,” ujarnya.
Dia menuturkan, potensi itu terjadi karena jumlah vaksin Corona terbatas. Sementara, banyak orang yang berharap mendapat vaksin lebih dulu.
“Karena apa, vaksin ini terbatas sementara orang mengharapkan supaya lebih dulu,” ujarnya.
Maka itu, ia bilang, nantinya sebanyak 181 juta orang akan mendapat vaksin secara bergilir dalam satu tahun ke depan. Dia meminta partisipasi masyarakat untuk mengawasi program vaksinasi Corona.
“Kami berharap betul peran serta dari masyarakat juga supaya ikut juga mengawasi pelaksanaan program vaksinasi COVID ini,” ujarnya.
(acd/ara)