cnnindonesia.com – Seaglider milik China yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan menimbulkan tanda tanya sebagian besar masyarakat Indonesia terkait keberadaan di laut Indonesia. Seaglider tersebut menyerupai rudal dan bergerak di lautan.
Informasi yang berhasil CNNIndonesia.com himpun, benda tersebut bisa digunakan untuk kepentingan militer dan penelitian.
Melansir Ocean Service, Senin (4/1), seaglider adalah kendaraan bawah air otonom atau bisa bergerak tanpa awak yang digunakan untuk mengambil data di lautan. Seaglider biasanya untuk mengumpulkan data di lokasi terpencil, aman, dan dengan biaya yang relatif rendah.
Seaglider dapat dilengkapi dengan berbagai sensor untuk memantau suhu, salinitas, arus, dan kondisi laut lainnya. Informasi itu menciptakan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang terjadi di lautan, yang mungkin tidak dapat terdeteksi dari satelit atau kapal penelitian besar.
Ada banyak desain glider untuk bergerak di air, Namun, alat ini secara umum memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam jangka panjang, tanpa perbaikan.
Seaglider beroperasi di tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia. Dengan biaya relatif murah, seaglider tetap dapat mengumpulkan data dalam cuaca ekstrem, misalnya di tengah badai.
Salah satu contoh seagliser adalah Slocum yang bentuknya seperti torpedo. Akan tetapi, seaglider itu memiliki propelator atau mesin internal. Sebaliknya, Slocum menggunakan pompa untuk mengubah daya apungnya dari waktu ke waktu sehingga memungkinkan glider perlahan-lahan bergerak naik dan turun di lautan.
Sedangkan sirip pada seaglider digunakan memecah air. Fungsi sirip itu mirip dengan bagaimana sayap pada pesawat glider (sailplane) di udara, bedanya glider laut untuk meluncur ke bawah.
Seaglider melakukan perjalanan melalui laut tanpa bantuan manusia. Dalam beroperasi, seaglider diprogram dengan titik arah perjalanan dan kemudian dibebaskan untuk mengumpulkan data laut selama berhari-hari, minggu, atau bulan.
Setelah mengumpulkan data untuk jangka waktu yang ditentukan, glider menyelesaikan perjalanannya. Glider kemudian muncul dan mengirimkan posisinya sehingga orang-orang dapat datang mengambilnya.
Hydroid memberitakan sea glider menggunakan perubahan daya apung untuk bergerak melalui kolom air dalam pola gigi gergaji sambil terus mengumpulkan data. Dengan cara itu seaglider hanya mengkonsumsi daya yang sangat rendah dan memiliki daya tahan panjang hingga 10 bulan tergantung pada konfigurasi dan muatan.
Model operasional dan desain seaglider yang kuat memungkinkannya untuk berkinerja dalam hampir semua keadaan laut dan kondisi cuaca. Misi pengumpulan data dapat berlangsung berbulan-bulan dan melintasi ribuan mil.
Seaglider modern bisa secara real-time melalui telemetri satelit. Model baru juga bisa digerakkan dari jarak jauh melalui satelit.