Detik.com,- Tangsel – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merilis beberapa capaian selama lima tahun belakangan. Salah satunya adalah ditetapkannya nilai A dalam survei kepuasan masyarakat Kota Tangsel yang diselenggarakan PT Wahana Reka Tekindo.
Kepala DPMPTSP Kota Tangsel Bambang Noertjahjo menjelaskan sejak tahun 2018, saat BP2T berubah menjadi DPMPTSP, meraih beberapa penghargaan di berbagai tingkat. Salah satunya adalah penghargaan Unit Penyelenggara Pelayanan Publik kategori baik.
“Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” ujar Bambang.
Di tahun yang sama, DPMPTSP mendapatkan penghargaan sebagai Public Survive Excellenge Jabodetabek. Penghargaan ini diberikan secara khusus oleh Jakarta Marketing Week 2018 yang diselenggarakan di DKI Jakarta dan mengikutsertakan beberapa daerah, salah satunya adalah Kota Tangsel.
Masih di tahun 2018, DPMPTSP juga mendapatkan penghargaan dalam apresiasi wali kota dengan kategori Organisasi Perangkat Daerah Berprestasi Tingkat Nasional. Penghargaan ini bentuk apresiasi wali kota terhadap DPMPTSP yang terus melahirkan inovasi pelayanan perizinan.
Di tahun 2019, DPMPTS juga mendapatkan penghargaan dalam acara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Dalam acara ini DPMPTSP mendapatkan penghargaan di kategori Baik dengan catatan,” kata dia.
Catatan tersebut, kata Bambang, dijadikan menjadi salah satu masukan dan modal evaluasi yang dilakukan oleh DPMPTSP pada pelayanan selanjutnya. Dengan harapan, bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal terhadap masyarakat.
Di tahun yang sama juga Bambang menyampaikan DPMPTSP mendapatkan sertifikat dari TCL atau Transpacific Certifications Limited berupa ISO 9000:2015. Sertifikat ini menjelaskan mengenai Quality Management System atau kualitas sistem manajemen pelayanan.
Selain di bidang manajemen tersebut, DPMPTSP juga mendapatkan sertifikat ISO 27001:2013 tentang Informasi Security Management System atau Pengamanan Informasi Manajemen Sistem.
Selama memberikan pelayanan, Bambang menjelaskan dalam Program Pengembangan Investasi sudah berhasil merealisasikan 158 PMA (Penanaman Modal Asing) dan 236 PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Padahal sebelumnya targetnya hanya 52 PMA dan 18 PMDN.
Kemudian pada pengembangan program Penerapan Pelayanan dan Perijinan Satu Pintu dan Satu Atap, DPMPTSP berhasil mengeluarkan 121 jenis izin dari target yang 55 jenis ijin. Sementara jumlah layanan perizinan yang bersertifikat ISO dikeluarkan sebanyak 121 izin dengan target sebanyak 22 jenis izin.
Dengan berbagai upaya pelayanan dan penghargaan itu, DPMPTSP akhirnya mendapatkan capaian kepuasan dengan grade B di tahun 2016 sampai dengan 2018. Sementara di tahun 2019 mendapatkan grade A.
“Semoga ini bisa bertahan, karena kami akan terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” kata dia. (adv/adv)