TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Labuan Bajo akan menjadi kota pertama di Indonesia yang pemandangan sekitarnya tak terganggu oleh kabel-kabel telepon. Sebab, kota ini dibangun lebih rapi dengan pemasangan kabel tanam di bawah tanah.
“Kota pertama nanti Labuan Bajo yang hampir tidak ada kawat-kawat telepon di atas,” tutur Luhut dalam rapat koordinasi pariwisata yang ditayangkan melalui YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 27 November 2020.
Luhut mengklaim pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Lokasi wisata ini tengah disiapkan menjadi tuan rumah pergelaran G20 dan ASEAN Summit 2023.
Berdasarkan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 30 Agustus lalu, Luhut mengatakan pemerintah akan melihat perkembangan pembangunan destinasi wisata superprioritas secara menyeluruh. Evaluasi atas pembangunan dilakukan setiap tiga bulan.
Selain Labuan Bajo, pemerintah terus mengevaluasi pembangunan di Mandalika, Danau Toba, Borobudur, dan Likupang. Pembangunan destinasi wisata akan dilanjutkan pada 2021.
Berdasarkan rencana pemerintah, dukungan APBN untuk Labuan Bajo pada tahun depan sebesar Rp 1,01 miliar. Adapun sepanjang 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur di Labuan Bajo.
Pekerjaan ini meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan Sumber Daya Air, permukiman, dan perumahan.