SURABAYA – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menghadiri kegiatan Normalisasi Kendaraan Lebih Dimensi Tahun 2025 yang berlangsung di Jawa Timur. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi sebagai bagian krusial dari agenda nasional menuju Indonesia Zero Over Dimension Over Load (ODOL) 2027.
Menhub Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa normalisasi angkutan barang adalah langkah strategis untuk membangun sistem transportasi darat yang selamat, tertib, dan berkelanjutan. Permasalahan ODOL tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis kendaraan, tetapi secara langsung menyentuh keselamatan publik, efisiensi logistik, ketahanan infrastruktur, dan daya saing nasional.
“Kendaraan yang tidak sesuai dimensi dan muatan terbukti meningkatkan risiko kecelakaan fatal, mempercepat kerusakan jalan, serta menimbulkan biaya sosial dan ekonomi yang sangat besar,” tegas Menhub.
Mengutip laporan WHO mengenai Global Status Report on Road Safety, Menhub menekankan prinsip “one is too many”, di mana satu korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas tidak bisa ditoleransi. Kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan adalah salah satu faktor utama tingginya angka kematian di jalan.
Komitmen Jatim dan Sinergi Lintas Sektor Diperkuat
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan kesiapan Jatim untuk memperkuat koordinasi dan efektivitas program Zero ODOL. Menurutnya, komitmen ini melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha transportasi, hingga gabungan sopir. Khofifah menyambut baik kehadiran jajaran lengkap dari Kementerian Perhubungan bersama Kakorlantas Polri, Dirut Jasa Marga, dan Plt Dirut Jasa Raharja sebagai bentuk keseriusan pemerintah pusat.
Khofifah menyoroti bahwa kebijakan Zero ODOL sangat penting untuk menjaga kualitas jalan yang seharusnya bertahan puluhan tahun, sehingga berdampak positif pada efisiensi anggaran dan kelancaran distribusi logistik nasional, termasuk kebutuhan pokok seperti beras dan pupuk. Ia juga menekankan perlunya sinergi dengan sektor karoseri di bawah Kementerian Perindustrian.
Sebagai solusi konkret, BPTD Kelas II Jawa Timur melakukan normalisasi sukarela terhadap 26 kendaraan perwakilan Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT). Aksi ini didukung oleh PT Jasa Raharja yang memfasilitasi normalisasi 100 kendaraan dan PT Jasa Marga.
Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi khusus kepada Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho atas dukungan konsistennya terhadap program Zero ODOL. Menutup acara, Menhub menegaskan, “Keberhasilan Zero ODOL tidak dapat dicapai oleh satu institusi saja. Dibutuhkan sinergi semua pihak agar sistem transportasi dan logistik nasional semakin aman, efisien, dan berdaya saing.”








