ArahNegeri.com – Video yang menunjukkan pendakwah Gus Miftah menghina seorang penjual es teh viral di media sosial Indonesia, hingga menarik perhatian Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Dalam acara “Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan” yang berlangsung di Kuala Lumpur pada Kamis (5/12), Anwar menyampaikan pandangannya mengenai insiden tersebut.
“Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Video itu dikirim teman-teman dari Indonesia dan menjadi viral,” ujar Anwar, dikutip dari Antara pada Jumat (6/12).
Reaksi dari Presiden Prabowo dan Permintaan Maaf Gus Miftah
Anwar menyoroti bagaimana penghinaan terhadap seorang pedagang teh yang dianggap bagian dari golongan kurang mampu itu memicu reaksi keras publik. Bahkan, Presiden RI Prabowo Subianto disebut memberikan tanggapan tegas, yang mendorong Gus Miftah untuk mengunjungi penjual teh tersebut dan meminta maaf secara langsung.
“Kesombongan, kadang terjadi bukan hanya di kalangan orang yang kurang paham agama. Bahkan orang yang bicara soal Islam dan akidah pun bisa melontarkan perkataan yang terlihat menghina,” tambah Anwar.
Anwar menilai peristiwa itu menjadi pelajaran penting, terutama terkait adab dan kesopanan, yang seharusnya dimiliki oleh siapa pun, termasuk pendakwah.
Sorotan Media Malaysia
Insiden ini turut mendapat perhatian luas di Malaysia. Media massa seperti Sinar Harian mengangkat berita dengan judul “Peniaga Teh Dihina Depan Khalayak, Pendakwah Mohon Maaf”. Berita ini juga ramai diunggah di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
Pada akun Facebook Sinar Harian, unggahan terkait insiden tersebut mendapat lebih dari 4.600 emotikon “like” dan “marah,” serta dibagikan 219 kali.
Sementara itu, di platform X (dulu Twitter), akun @SyedAkramin menulis, “Penceramah dan ustaz selebriti ini teruk dikecam oleh warganet kerana telah memalukan seorang peniaga minuman di dalam satu majlis. Bak kata pepatah, ilmu yang tinggi tak berguna jika tiada adab.”
Unggahan tersebut menyertakan potongan video viral dan telah disukai lebih dari 2.800 kali, dibagikan lebih dari 1.600 kali, serta menerima 82 komentar.
Pelajaran dari Insiden Viral
Peristiwa ini tidak hanya menjadi sorotan publik Indonesia tetapi juga mencerminkan bagaimana pentingnya adab dalam berdakwah. Pelajaran yang bisa diambil, menurut Anwar, adalah bahwa sikap rendah hati dan penghormatan kepada sesama harus menjadi prioritas, terutama bagi mereka yang memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat.
Baca Juga : Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Memerangi Judi Online