Bandar Lampung (Lampost.co) — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merilis aturan terbaru soal Surat Izin Mengemudi (SIM) sepeda motor atau SIM C. Aturan ini membagi SIM C menjadi tiga golongan berdasarkan kapasitas mesin motor.
Dikutip dari Peraturan Polisi (Perpol) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi, Polri menggolongkan SIM C menjadi tiga. Yakni SIM C, SIM CI, dan SIM CII.
Setiap golongan SIM C memiliki perbedaan baik dari fungsi serta persyaratannya. Berikut adalah perbedaan tiga golongan baru SIM C.
- SIM C, berlaku untuk pengemudi motor dengan kapasitas silinder mesin sampai dengan 250cc.
- SIM CI, berlaku untuk pengemudi motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 250 sampai 500cc, atau kendaraan bermotor sejenis yang menggunakan daya listrik.
- SIM CII, berlaku untuk pengemudi motor dengan kapasitas silinder mesin di atas 500 cc, atau kendaraan bermotor sejenis yang menggunakan daya listrik.
Sementara untuk golongan khusus dinamakan SIM D, yakni diperuntukan bagi penyandang disabilitas. SIM D juga memiliki dua golongan, yaitu:
- SIM D, berlaku untuk pengemudi motor jenis kendaraan khusus bagi penyandang disabilitas yang setara dengan golongan SIM C.
- SIM DI, berlaku untuk pengemudi motor jenis kendaraan khusus bagi penyandang disabilitas yang setara dengan golongan SIM A.
Sedangkan persyaratan lainnya adalah harus memenuhi ketentuan usia paling rendah yakni umur 17 tahun untuk SIM A, SIM C, SIM D dan SIM DI, lalu 18 tahun untuk SIM CI, serta 19 tahun untuk SIM CII.
Dengan aturan baru ini maka pengguna sepeda motor listrik dan motor besar (moge) diwajibkan melakukan peningkatan golongan. Ini seperti tercantum pada ayat (3) huruf c, yakni SIM C menjadi SIM CI, dan SIM CI menjadi SIM CII.