Site icon Arah Tujuan Negeri

Presiden Ingin Pastikan Kebutuhan Oksigen Medis Nasional Terpenuhi

Kenaikan persoalan Covid-19 yang masih tetap berlangsung sudah membuat lonjakan kebutuhan oksigen nasional, lebih-lebih untuk pengobatan pasien Covid-19, baik yang berada di rumah sakit maupun di tempat-tempat isolasi. Untuk itu, pemerintah konsisten bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis tersebut.

Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangannya selepas meninjau PT Aneka Gas Industri di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Jumat, 16 Juli 2021.

“Pemerintah terus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan oksigen secara nasional dan kami sudah bekerja mirip bersama industri-industri di di dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat sehingga kebutuhan oksigen secara nasional mampu terpenuhi,” ujar Presiden yang nampak didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Presiden terlampau mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh PT Aneka Gas Industri, anak usaha berasal dari PT Samator, yang telah bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis bersama dengan tetap meningkatkan kapasitas produksinya supaya amat menunjang suplai oksigen nasional.

Dalam peninjauan di lokasi, Presiden menyaksikan tangki memproses hingga area pengecekan pabrik. Pabrik di Pulo Gadung sendiri merupakan keliru satu berasal dari tiga pabrik PT Aneka Gas Industri yang berada di wilayah Jawa bagian barat yang memproses oksigen, nitrogen, dan argon.

Pabrik di Pulo Gadung mempunyai kapasitas produksi 110 ton per hari, saat pabrik yang berada di Cikande miliki kapasitas mengolah 250 ton per hari, dan pabrik di Cibitung punyai kapasitas memproses 100 ton per hari. Sehingga total kapasitas produksi menggapai 460 ton per hari untuk Jawa bagian barat. Adapun kapasitas mengolah seluruh Indonesia meraih kurang lebih 1.000 ton per hari.

Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri, Rachmat Harsono, menjelaskan bahwa pihaknya segera beraksi begitu melihat kekurangan oksigen di tengah pandemi Covid-19. Dengan dibantu Kementerian Perindustrian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Kesehatan, pihaknya mengonversi nyaris 90 % product oksigen yang umumnya digunakan untuk industri, jadi oksigen untuk medis.

“Kami tentunya melihat masyarakat kekurangan oksigen kami tersentuh. Oleh sebab itu, kami tetap menerus meyakinkan bahwa oksigen medis maupun tabung gas medis itu harus available di manapun,” ujar Rachmat Harsono.

Sementara itu, Direktur Umum dan Legal PT Aneka Gas Industri, Agus Purnomo, beri tambahan bahwa jikalau seluruh produsen oksigen di Tanah Air memaksimalkan usahanya mengonversi oksigen untuk keperluan medis, maka kebutuhan dapat oksigen yang tengah meningkat tetap mampu dipenuhi. Di Indonesia sendiri ada empat produsen oksigen lainnya tidak cuman PT Aneka Gas Industri.

“Kalau kami all out semua konversi untuk medical, menurut hemat aku tetap cukup. Dengan catatan seluruh mengupayakan untuk memaksimalkan mengolah sebab ASP (air separation plant) itu tidak bisa dilipatgandakan produksinya, tapi bisa diubah model operasinya. Artinya, dimaksimalkan memproses oksigen. Kalau menurut Pak Menteri Kesehatan kurang lebih kebutuhan terhadap sementara peak itu adalah 2.200 ton per hari, itu masih mencukupi,” jelasnya.

Baca juga : Presiden Blusukan Sebarkan Sembako dan Paket Obat untuk Masyarakat

Exit mobile version