Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal laju percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Dia mengatakan laju percepatan vaksinasi punya keterkaitan dengan ketersediaan vaksin.
“Banyak yang bertanya mengenai kenapa kok Indonesia vaksinasi per hari naiknya tidak dipercepat? Issue-nya di produksi/ketersediaan vaccine,” kata Menkes Budi, Sabtu (6/3/2021).
Dia lalu merinci target vaksinasi COVID-19 yang akan terus dinaikkan. Sehingga nantinya setelah bulan Juli, akan ada 1-1,5 juta orang yang divaksinasi setiap harinya.
Rencana suplai vaksin COVID-19 di RI (dok Kemenkes) Foto: Rencana suplai vaksin COVID-19 di RI (dok Kemenkes)
|
Baca : Vaksinasi di DKI Terkendala Data, Wagub Dorong Warga Lebih Proaktif
Berikut detailnya:
– Januari-Februari: 3 juta dosis -> target vaksinasi 10.000-100.000/hari
– Maret-April: 30 juta dosis -> target vaksinasi 100.000-500.000/hari
– Mei-Juni: 50 juta dosis -> target vaksinasi 500.000-1.000.000/hari
– Juli-Desember: 260 juta dosis -> target vaksinasi 1.000.000-1.500.000/hari
Dia mengatakan pengaturan laju percepatan vaksinasi COVID-19 dilakukan untuk mencegah kekosongan dosis vaksin. Pengaturan laju percepatan vaksinasi diatur berdasarkan ketersediaan vaksin COVID-19.
Rencana suplai vaksin COVID-19 di RI (dok Kemenkes)
|
“Kalau tidak di-pace maka akan ada gap kekosongan dosis vaksin (pernah terjadi di akhir Februari), sehingga meresahkan masyarakat. Intinya pace/laju vaksinasi harus disesuaikan dengan ketersediaan vaksinnya,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Kemenkes, total sasaran vaksinasi di Indonesia ada sebanyak 181.554.465 orang.
Pada tahap awal, ada tiga kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin yakni 1.468.764 tenaga kesehatan, 17.327.169 petugas publik, dan 21.553.118 lansia. Sehingga total ada 40.349.051 orang yang menjadi prioritas.
(jbr/hri)