Site icon Arah Tujuan Negeri

Ketua DPRD dan Sekda Kudus Tak Ikut Divaksin Corona, Ini Alasannya

Kudus

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hari ini serentak melakukan vaksinasi COVID-19 kepada Forkompinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan tenaga kesehatan (nakes). Namun Ketua DPRD dan Sekda Kudus tidak divaksin karena keduanya penyintas virus Corona.

“Sebanyak 5.618 sumber manusia di bidang kesehatan di Kudus. Kemudian pencanangan vaksinasi diikuti Forkompinda, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Bupati, Kapolres, Dandim, Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan, BPJS kesehatan, sebagai alumnus COVID-19 tidak divaksin. Ketua DPRD dan pak Sekda,” kata Plt Bupati Kudus HM Hartopo di sela-sela acara pencanangan vaksinasi di RSUD Kudus, Senin (25/1/2021).

Dari pantauan di lokasi, vaksinasi dilakukan di ruang vaksinasi RSUD Kudus. Plt Bupati Kudus HM Hartopo beserta Forkompinda dan tokoh masyarakat turut hadir. Termasuk Ketua DPRD Kudus Masan. Masan tampak hadir mengikuti acara vaksinasi tersebut, namun dipastikan dia tidak ikut menerima vaksinasi.

“Karena alumni COVID-19. Pernah kena COVID-19 dan antibodinya sudah terbentuk. Menurut informasi pak dokter saya tidak perlu vaksin. Kondisi sehat dan dinyatakan negatif,” ucap Masan saat ditemui.

Senada Sekda Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan dia sempat terpapar virus Corona. Kini kondisinya sudah dinyatakan negatif dan sehat. “Karena kami pernah positif dan tidak dianjurkan untuk vaksin,” ujar Sam’ani saat dihubungi detikcom lewat pesan singkat.

Diwawancarai terpisah Plt Kepala Dinas Kesehatan, Andini Aridewi mengatakan untuk penyintas COVID-19 belum masuk skala prioritas untuk divaksin. Maka sejumlah Forkompinda yang sempat terpapar Corona tidak mengikuti vaksin hari ini.

Penyintas COVID-19 belum masuk ke prioritas. Jadi di luar tahapan yang pertama. Pemantau sudah berjalan dan alhamdulillah dari 9 Forkompinda semua dalam kondisi baik,” kata Andini kepada wartawan ditemui di RSUD Kudus pagi ini.

Andini mengatakan, Kudus menerima 11.280 vaksin untuk 5.618 nakes dan 10 pejabat publik yang menjadi awal pencanangan vaksin. “Untuk alokasi 11.280 vaksin. Ini sasarannya nakes 5.618 ditambah 10 pejabat publik yang menjadi kick off pencanangan vaksin ini,” ujar Andini.

Dia mengatakan 11.280 vaksin akan didistribusikan kepada 29 fasilitas kesehatan di Kudus. Direncanakan tanggal 28 Februari 2021 selesai vaksinasi tahap pertama.

“Semuanya sudah tercover untuk didistribusi vaksin. Kemudian kami distribusi 29 fakes memberikan vaksin. Fakes 8 rumah sakit, 2 klinik dan 19 Puskesmas. Hari ini kita distribusikan sesuai sasaran mereka masing-masing,” jelas dia.

“Target 28 Februari sudah selesai divaksin. Mereka nanti divaksin dua kali selang dua pekan,” sambung Andini.

(mbr/sip)

Exit mobile version