Site icon Arah Tujuan Negeri

Bupati Rembang Disuntik Vaksin Corona, Sempat Tertunda Gegara Tensi Tinggi

Rembang

Pencanangan vaksin COVID-19 di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sempat molor hingga 40 menit. Hal itu disebabkan tensi atau tekanan darah Bupati Rembang Abdul Hafidz cukup tinggi.

Pantauan di lokasi, sebelum divaksinasi, Abdul Hafidz terlebih dahulu menjalani serangkaian tahapan pemeriksaan kesehatan. Dalam pengecekan, tensi Abdul Hafidz menunjukkan angka 165/80, sedangkan batas maksimal tensi 140/90.

Atas kondisi itu, Hafidz kemudian diminta untuk beristirahat terlebih dahulu sekitar 10 menit. Namun, dalam pemeriksaan kedua, bukannya menurun justru naik menjadi 167/80.

Tertundanya vaksinasi terhadap Abdul Hafidz, berimbas pada mundurnya waktu vaksinasi terhadap seluruh peserta vaksinasi lainnya. Di antaranya Wakil Ketua DPRD Rembang, Dandim 0720/Rembang, Kapolres Rembang, dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

“Tadi pertama 165/80, padahal setidaknya 140/90 baru bisa divaksinasi. Beliau kita minta istirahat sejenak dulu untuk menurunkan tensinya. Yang kedua ini malah naik 167/80,” terang dokter petugas vaksinasi, dr Samsul Anwar kepada detikcom, Senin (25/1/2021).

Hingga pada pemeriksaan ke enam kalinya, barulah tekanan darah Abdul Hafidz memenuhi syarat 130/85. Hingga akhirnya, Abdul Hafidz dilakukan penyuntikan vaksin COVID-19 pada lengan tangan kanan.

“Sempat tertunda memang, karena beliau grogi. Pas pemeriksaan pertama tadi saja beliau sampai berkeringat. Memang karena grogi, sehingga mempengaruhi kondisi psikis. Saya sugesti tadi agar dapat santai, menganggap rumahnya sendiri, sehingga terakhir tadi sudah langsung turun,” papar Samsul yang juga merupakan dokter pribadi Hafidz.

“Saya sendiri juga grogi, meskipun saya dokter pribadi beliau, tapi ini disaksikan orang banyak meskipun lewat virtual. Saya sampai keringetan juga ini. Alhamdulillah sudah selesai dilaksanakan. Suntik di lengan kanan karena lengan kiri Pak Hafidz ada luka,” imbuhnya.

Setelah Hafidz berhasil disuntik vaksin COVID-19, sejumlah peserta lainnya langsung menyusul mendapatkan vaksin.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz membenarkan dirinya memang dalam kondisi grogi saat hendak divaksinasi. Hal itu disebutnya karena ia merasa menjadi contoh pertama bagi sebanyak 446 ribu warga Rembang sasaran vaksin COVID-19.

“Grogi memang manusiawi. Saya memang punya darah tinggi, tapi terkendali. Saya kan orang pertama, orang yang akan dicontoh oleh 446 ribu warga Rembang, bayangkan kalau vaksin ke saya ini tidak tepat, akan berimbas pada 446 ribu ini. Bukan karena saya ketakutan, tapi karena dijadikan contoh ini,” terangnya.

(sip/mbr)

Exit mobile version