Surabaya –
Beberapa syarat orang yang belum bisa divaksin COVID-19 salah satunya ibu hamil, memiliki penyakit penyerta dan sedang terkonfirmasi hingga penyintas. Lalu, bagaimana dengan perempuan yang ingin menjalani program hamil?
Spesialis kandungan RS National Hospital dr Benediktus Arifin MPH SpOG (K) FICS mengatakan vaksinasi diperbolehkan selama belum terjadi kehamilan. Namun jika sudah hamil, vaksinasi sebaiknya ditunda terlebih dahulu.
“Kalau dalam proses hamil karena harus segera hamil, jangan menunda program hamil hanya gara-gara belum divaksin. Karena tidak semua punya kesempatan untuk vaksin,” kata Benediktus saat ditemui di RS National Hospital, Rabu (20/1/2021).
Benediktus menjelaskan, jika telah mendapat jatah vaksinasi, sebaiknya segera mengikuti program vaksinasi terlebih dahulu. Meskipun di tengah-tengah program hamil.
“Akan tetapi setelah dilakukan vaksin dua minggu kemudian hamil, sedangkan vaksinasi dilakukan lagi dua minggu berikutnya setelah vaksin pertama disuntikkan. Di antara dua minggu itu nggak sengaja hamil, itu tidak membatalkan vaksin, jadi boleh tetap divaksin, karena barusan saja hamilnya,” jelasnya.
Sejauh ini, lanjut Benedikus, penelitian soal ibu hamil dilarang mengikuti vaksinasi. Karena hingga saat ini belum ada ibu hamil yang disuntik vaksin. Namun bukan berarti seorang wanita yang telah divaksinasi tidak diperbolehkan untuk hamil.
“Kalau sedang hamil jelas aturannya tidak diperbolehkan, karena salah satu kontraindikasi saat ini kan kehamilan dan menyusui. Tapi kalau tidak sedang hamil dan program hamil ya tidak apa. Kan sedang tidak hamil,” ujarnya.
Lebih spesifiknya, ia mengatakan, bila seorang wanita setelah berhubungan dua minggu jarang bisa terjadi kehamilan. Akan tetapi, jika kehamilan terjadi tidak akan pengaruh dengan janinnya.
“Kalau terjadi pun tidak apa, mau diapain. Mau dibatalkan nggak mungkin vaksinnya sudah masuk. Sehingga kita tidak membatasi itu, orang mau program hamil silahkan, itu pendapat saya,” pungkasnya.
Tonton video ‘Penjelasan Satgas Soal Isu ‘Chip’ hingga Rahasia Data Vaksin’:
(fat/fat)
