Site icon Arah Tujuan Negeri

Jabar Hari Ini: Klaster Corona di Unsika-Ridwan Kamil Terapkan Lagi WFH

Bandung

Pemprov Jawa Barat akan mengetatkan kembali aktivitas warga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Kali ini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menerapkan kembali kebijakan bekerja dari rumah untuk dua aglomerasi wilayah di Jabar yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi.

Sementara itu, seiring dengan rencana tersebut, sejumlah kepala daerah menyatakan kesiapannya untuk menjadi penerima vaksinasi yang pertama di wilayahnya masing-masing.

Belum tuntas soal vaksin, Satgas COVID-19 Karawang menemukan klaster baru di Unsika. Puluhan orang terkonfirmasi dan satu orang dosen meninggal dunia. Apa saja yang terjadi di Jabar hari ini? Berikut ulasannya.

Sosok Deklarator Tentara Allah

Masyarakat digegerkan dengan deklarasi jemaah Jundullah atau Tentara Allah di Kabupaten Bandung Barat. Pimpinan jemaah Tentara Allah, sekaligus deklaratornya itu merupakan pria bernama Erwan Sa’ad. Warga menyebutnya ustaz Erwan.

Video deklarasi tersebut direkam di sebuah masjid, Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Jumat (1/1). Ketua RW 03 Sopiyandani mengatakan bahwa Erwan bukan warga di RW dan kampung tersebut melainkan berasal dari kampung lain, namun dari desa dan kecamatan yang sama.

“Kalau Erwan ini sebetulnya bukan warga kami, dia beda kampung. Hanya masih satu desa dan kecamatan. Dari kampung kami jarak ke rumah dia sekitar beberapa kilometer,” ucap Sopiyandani, Rabu (6/1/2021).

Namun dia tak ingat betul kapan Erwan pertama kali masuk ke kampungnya dan menjadi seorang ustaz serta penceramah hingga akhirnya memiliki jemaah. “Kurang tahu juga kapan mulai aktif ceramah di kampung kami. Kalau jemaahnya sebetulnya hanya sedikit, sekitar 16 KK. Memang kalau beribadah itu di masjid yang ada di tengah sawah, mungkin lebih cocok dibilang tajug (masjid kecil),” bebernya.

Di mata jemaahnya, Erwan Sa’ad dikenal sebagai sosok yang keras dalam hal agama, apalagi soal kerukunan umat. Meskipun Erwan tak terlalu sering datang ke kampung tersebut untuk memberikan ceramah.

“Paling seminggu sekali, itu pas salat Jumat. Ya hari lain juga ada, hanya ngobrol dengan jemaahnya. Memang orangnya keras kalau soal agama,” kata warga sekaligus jemaah, Ade Ali Syarifudin.

Exit mobile version